Powered By Blogger

Senin, 02 Maret 2015

Menghancurkan persegi

Merapat kearah muncul pagi
Menatap garis tangan yang melambai bergantian
Darahku mendesir sekejap saja di penantian 
Bergilir dengan daun yang terhembus
Selanjutnya di perhentianku 
Besi rumapang kesayanganku baru saja panas
Kau menghampiri dan berucap "pagi"
Seling pijak kaki kita menuju gedung tua
Bagaimana persegi itu ?
Telah kupanaskan kurasa
Lihat saja ini hancur
Berkeping berkait menjadi.. 
Sebentuk hatiku untukmu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar