Merapat kearah muncul pagi
Menatap garis tangan yang melambai bergantian
Darahku mendesir sekejap saja di penantian
Bergilir dengan daun yang terhembus
Selanjutnya di perhentianku
Besi rumapang kesayanganku baru saja panas
Kau menghampiri dan berucap "pagi"
Seling pijak kaki kita menuju gedung tua
Bagaimana persegi itu ?
Telah kupanaskan kurasa
Lihat saja ini hancur
Berkeping berkait menjadi..
Sebentuk hatiku untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar